Sabtu, 30 Mei 2015

Maklah Menjodohkan

KONSEP EVALUASI PEMBELAJARAN JENIS TES “MENJODOHKAN (MATCHING)
Dosen Pengampu Laurensia Aptik Evanjeli, M.A.


Disusun oleh :
Rahmawati S               (131134055)
Mega Widyasanti        (131134230)
Nurmitasari                 (131134235)
Apri Mariana               (131134246)
4 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015


A.    Definisi dan karakteristik tipe monjodohkan
Butir soal tipe menjodohkan termasuk dalam jenis tes objektif. Tes ini ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama merupakan pokok soal, sedangkan kolom kedua merupakan kolom jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawabannya yang tercantum dalam kolom jawaban. Seri jawaban harus lebih banyak dari pertanyaan. Tugas peserta tes adalah menjodohkan pernyataan di bawah kolom premis dengan pernyataan yang ada di kolom jawaban.

B.     Kelebihan dan kelemahan tipe menjodohkan
Kelebihan tes tipe menjodohkan antara lain :
1)      Baik untuk menguji hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan istilah, definisi, peristiwa atau penanggalan.
2)      Dapat menguji kemampuan menghubungkan dua hal, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung.
3)      Mudah dalam penyusunan sehingga guru dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat menyusun sejumlah butir soal yang cukup untuk menguji satu pokok bahasan tertentu.
4)      Dapat digunakan untuk seluruh mata pelajaran yang diuji. Dengan demikian perangkat soal yang menggunakan tipe ini lebih merata dan keseluruhan pokok bahasan dan sub-pokok bahasan dapat terwakili secara memadai.
5)      Mudah diskor, seperti semua butir soal tes objektif lainnya, butir soal tipe menjodohkan ini pun dapat diskor tanpa dipengaruhi subjektivitas guru.
Kelemahan tes tipe menjodohkan antara lain :
1)      Tes ini terlalu mengandalkan pada pengujian aspek ingatan.
2)      Kata kunci sulit untuk dihindarkan.
3)      Pertanyaan-pertanyaannya terbatas hanya untuk mengenali pemahaman yang sederhana.
4)      Kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran.

C.    Prinsip-prinsip pembuatan dan penulisan item tes menjodohkan
1.      Kata-kata dalam terjodoh (premise) dan penjodoh (response) masing-masing harus homogen dan disusun dalam satu kelompok tersendiri.
2.      Jumlah option yang dipakai tidak kurang dari 5 dan tidak lebih dari 15.
3.      Premis harus dirumuskan dengan kejelasan yang maksimum dan mudah dipahami peserta ujian. Premis diletakan di sebelah kiri dan jawaban di sebelah kanan. Untuk memudahkan penskoran, garis kosong untuk jawaban di letakkan di depan premis.
4.      Pilihan jawaban harus disusun secara alfabetis atau kronologis. Jika jawaban itu diatur sedemikian, siswa-siswa yang mengetahui jawaban dapat melokalisasinya dalam daftar jawaban dalam waktu yang minim tanpa sering membaca ulang daftar itu.
5.      Petunjuk yang diberikan harus jelas menunjukkan dasar cara menjawab.
6.      Semua pilihan untuk tiap pasangan menjodohkan harus dicetak dalam satu halaman. Siswa mungkin akan menjadi bingung jika sebagian dari pilihan terdapat pada halaman lain. Dalam hal ini tugas membaca soal-soal tes itu menjadi sangat kompleks.
7.      Jumlah jawaban harus banyak dari jumlah premis dalam satu perangkat, atau satu jawaban dapat melayani beberapa premis. Jika jumlah premis dan jawaban yang sama banyaknya, siswa akan mencoreng jawaban yang sudah dipakai lalu menerka jawaban yang sudah dipakai lalu menerka jawaban untuk premis yang masih tinggal
8.      Seri pertanyaan-pertanyaan dalam matching test hendaknya tidak lebih dari sepuluh soal (item). Sebab pertanyaan-pertanyaan yang banyak itu akan membingungkan murid. Juga kemungkinan akan mengurangi homogenitas antara item-item itu. Jika itemnya cukup banyak, lebih baik dijadikan dua seri.
9.      Hendaknya kumpulan soal diletakkan di sebelah kiri sedangkan jawabannya di sebelah kanan.
10.  Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada pokok persoalan.

D.    Contoh SK dan KD menggunakan alat evaluasi tipe Menjodohkan
Standar Kompetensi :
1.      Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya serta pemeliharaannya.
Kompetensi Dasar :
1.3.Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indra dengan fungsinya.

Contoh soal :
Di bawah ini terdapat dua kolom, yaitu kolom A dan kolom B. Kolom A memuat fungsi bagian panca indera dan kolom B memuat bagian-bagian panca indera. Pasangkanlah pertanyaan yang terdapat pada kolom A dengan jawaban yang sesuai pada kolom B, dengan cara menempatkan huruf yang terdapat di muka jawaban pada kolom B pada titik-titik yang disediakan pada kolom A.
Kolom A
Kolom B
1.      (….) Melindungi lensa mata
2.      (….)     Menyaring kotoran dan udara yang masuk
3.      (….) Sebagai alat bantu bicara
4.      (….) Melumasi kulit agar tidak kering
5.      (….) Menyeimbangkan tekanan udara pada telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah

a.       Bulu hidung
b.      Daun telinga
c.       Iris
d.      Kelenjar keringat
e.       Kelenjar minyak
f.       Kornea
g.      Lidah
h.      Saluran eustachius


Jawaban Soal :
Kolom A
Kolom B
1.      (F) Melindungi lensa mata
2.      (A) Menyaring kotoran dan udara yang masuk
3.      (G) Sebagai alat bantu bicara
4.      (E) Melumasi kulit agar tidak kering
5.      (H) Menyeimbangkan tekanan udara pada telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah

i.        Bulu hidung
j.        Daun telinga
k.      Iris
l.        Kelenjar keringat
m.    Kelenjar minyak
n.      Kornea
o.      Lidah
p.      Saluran eustachius




Kelebihan tipe menjodohkan untuk materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV SD semester I dengan SK/KD tersebut diatas adalah dapat digunakan untuk menguji kemampuan siswa mengenai dua hal, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung, selain itu juga memudahkan guru dalam proses penskoran karena dalam bentuk tes objektif sehingga meminimalisir subjektivitas guru. Sedangkan kelemahan tipe menjodohkan untuk materi IPA kelas IV SD semester I dengan SK/KD tersebut diatas adalah bahwa tipe menjodohkan terlalu mengandalkan pada pengujian aspek ingatan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka dalam pembuatan butir soal tipe menjodohkan harus dipersiapkan secara hati-hati.

E.     Pemberian skor
Skor Mentah (raw score)
Dalam memberikan skor pada item tes bentuk ojektif ini kita dapat menggunakan dua cara yaitu:
1)      Tanpa bobot
Biasanya digunakan bagi item yang belum diketahui tingkat kebaikannya. Caranya ialah dengan menghitung jumlah jawaban yang betul saja. Setiap jawaban yang betul diberi skor 1, dan jawaban yang salah diberi skor 0.
Jadi, skor = jumlah jawaban yang betul.
2)      Dengan bobot
Biasanya rumus ini digunakan jika item-item tes itu sudah pernah diujicobakan dan dilaksanakan sehingga dapat diketahui tingkat kebenarannya. Penggunaan rumus tebakan ini bukan karena kita sudah mengetahui bahwa test itu menebak tetapi karena tes bentuk objektif ini memang sangat memungkinkan test untuk menebak. Adapun rumus-rumus tebakan tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk item bentuk menjodohkan (matching)
Rumus: S = SR x Wt
Keterangan :
S    = skor yang dicari
SR = jumlah jawaban yang benar
Wt = weight (bobot)        

F.     Kuis
1.      B/S Soal pada tes menjodohkan disusun secara homogen
2.      B/S Pilihan jawaban boleh disusun secara acak
3.      B/S Jumlah premise lebih banyak daripada jumlah response
4.      B/S untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian kurang sesuai jika menggunakan tipe soal menjodohkan
5.      B/S soal dan jawaban disusun dalam satu halaman

G.    Jawaban Kuis
1.      Benar, karena sesuai dengan prinsip penyusunan tes menjodohkan bahwa soal disusun secara homogen.
2.      Salah, karena penyusunan pilihan jawaban harus alfabetis.
3.      Salah, karena jumlah response harus lebih banyak dari jumlah premise.
4.      Benar, karena untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian kurang sesuai jika menggunakan tipe soal menjodohkan
5.      Benar, karena soal dan jawaban disusun dalam satu halaman


H.    Daftar Pustaka
Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional: Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1986. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara.
Basuki, Ismet dan Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Cangelosi, James. 1990. Designing Tests for Evaluating Student Achievement. New York: Longman.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:Multi Pressindo.
Sirait, Bistok. 1989. Bahan Pengajaran untuk Mata Kuliah Evaluasi Hasil Belajar Siswa. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Supratiknya, Agustinus. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.


Observation Report

The Observation’s Purpose
1.      To know the learning activities (the beginning, main, and the end of activities)
2.      To know what the learning media that used
3.      To know the source of learning
4.      To know the approach, method, and the model of learning activities
5.      To know the problem during learning activities
The Result’s Observation
1.      The representation of school profile, class, and home room teacher.
Kanisius Gayam I elementary school is located at Jalan Ki Mangunsarkoro, No. 80, Yogyakarta. This school is located in the center of Yogyakarta only about five minutes from city hall. This school included in Kanisius Foundation with Peter Kanisius as the patron saint. There are six classrooms in this class which are grade one until grade six. Each grade consist about twenty six students. The yard of this school there are many trees so the atmosphere is cool. The headmaster of this school is Elisabeth Listriyani. This school has one library, computer room, dance room, activities room, student health center, and counseling room. There are fifteen teachers in this school. The class that we observed was grade five. The home room teacher of grade five is Mrs. Margareta Novida. This class consist of twenty six students. To decrease the noise so Mrs. Novi arranged the seats . Each boy sit with the girl and once a month Mrs. Novi will rearrange the seat.

2.      The Learning Activities (The Beginning, Main, and The End of Activities)
a.      The beginning activities
The learning activities was started by pray together and then greeting. The aperseption was remebered the previous material that the students have learned. The material was about the circumference of square and rectangle. Mrs. Novi gave some questions to students to make them remember the previous material. Mrs. Novi used a papper that shaped square and rectangle.
Mrs. Novi explain the things that will be learned that day. That day they learned about trapezoid and triangle. This is the orientation of learning activities.

b.      The main activities
The main activities started when Mrs. Novi wrote notes about the kinds of trapezoid and triangle on the blackboard. She also wrote the formula of  area and circumference of trapezoid and triangle. She asked the students to wrote down the notes on their note book. Then, Mrs. Novi explain about the materials that just have been written. She also gave some examples about trapezoid and triangle area and circumference. Mrs. Novi gave the students opportunity to answer the question together. After the explanation Mrs. Novi asked if there were some students who didn’t understand about the materials. After all the students understand Mrs. Novi gave some questions to measure the depth of the students knowledge about the area and circumference of trapezoid and triangle. Mrs. Novi gave some questions from the book and the other questions dictioned by Mrs. Novi. The students answer the questions that given by Mrs. Novi individualy.
After all the students finished their work, some students asked to came in front of the class to wrote down their work on the blackboard. Mrs. Novi discuss the answer with the students.

c.       The ending activities
Mrs. Novi concluded the outcome of the lerning activities. As the confrimation she emphasized the concept of area and circumference of trapezoid and triangle. Mrs. Novi gave some questions for students homework. She gave the question from the book. To end the learning activities they pray together and gave greeting to Mrs. Novi.

3.      Learning Media
Learning media that teacher used was some papers that shaped in form of square, rectangle, trapezoid, and triangle. It helped the students to understand the concept of circumference.

4.      Learning Sources
The learning sources of the learning activity were the Math book from Kanisius foundation and BSE that published by Erlangga. Mrs. Novi used Erlangga’s book as the reference to gave each the student additional questions.
5.      Approach, Methods, and Model of the learning activities
The approach of the learning activity was teacher center learning. In the learning activity, the teacher more active than the student. The methods of the learning activity were speech and questions answers. The teacher gave speech when she explain the material about area and circumference of trapezoid and triangle. The questions answers happened when teacher gave students opportunity to answer the questions that she gave about area and circumference of trapezoid and triangle. We couldn’t see the model of learning during the observation.

6.      The Problems of Learning
When we observed the class, we found some problems that disturbed the learning activity. The first thing was the students often talked the their friends when the teacher asked them to write down some notes on their note book. The students often wrong when they wrote the unit of area and circumference. They often wrote centimeter square for circumference and wrote centimeter without square for area. The third problem was the students often made some mistakes when they did the questions about the circumference of a shape like square, rectangle, triangle, trapezoid, and the combination of two or more shapes. They got confused if they found one side that didn’t have any number and unit.


Discussion of the observation
1.      General feedback for the learning process
After observed the class, we found some things that need some feedback. The first thing is we can’t see the motivation activity in the learning process. The motivation activity should be show after orientation in the learning process, but after the teacher gave orientation the teacher immediately start the main activity. The second thing is we can’t see reflection activity. Reflection activity is used to asked students feeling after learning process. But in the class the end of learning activity didn’t show reflection activity. The third thing is there is no evaluation activity. The teacher should give the students some questions to know if they already understand about the materials. This evaluation activity is used to give score for their assignment. The fourth thing is we couldn’t see the model of learning in the learning activity. The next thing is we appreciate the teacher because she let the students follow the process of concept explanation about circumference and area. The students give participation in the process of question answer. The next thing is the teacher had no doubt to admonish some students who noisy didn’t listen the teacher during the learning activity. She called the students’ name if they talk too much. She also gave some questions to those who didn’t listen to her. The last thing is the students looked enthusistic because the teacher involve the students in the learning process. This thing made math  didn’t horrible.

2.      The tings that we can learn as a teacher
a.       Rigia Tirza H
After the observation, I learned that a good teacher should know and understand all of the students. If we know and understand the students we can easily get close to the students. If we close to the students we can know their learning problem. So, we can teach them more effective because we know the main problem of our students.
b.      Widi Astuti
After the observation, I found that as a teacher we have to check our students when they do their work. When they do their work they might find some difficulties. If we walking around and check our students one by one we can help them to solve their difficulties individually.
c.       Regina Ari Septiningrum
After the observation, I think I must learn from Mrs. Novi. She is brave enough to admonish the students who talk with their friends and give question for them. Because of that thing, the students must ready to answer the question pay attention to the teacher.
d.      L. Desy Nakaryaswari
After the observation, I learn how to involve the students in the learning process actively. So the students can understand and easy to remember the material.
e.       Bernadeta Cahya Ambar Murniwati
After the observation, I inspired by Mrs. Novi. She ask the students who their work faster than the other to teaches their friends who didn’t finish their work yet. So their friends can finish their work faster.
f.       Nurmitasari
After the observation, I hope can be a teacher like Mrs. Novi. She always answer every questions that her students asked. And she make math as an interesting subject.

3.      Advice for the learning process or design ideaa for learning activity.

We think that the class that we observed have a great learning process. The students were enthusiastic to follow the learning process in the class. But there are some things that will be better if  teacher change it. The method of learning activity will be better if the teacher give the students more time to participate in the learning process. the speech method should be decrease.  The materials can be easier to absorb by the students if the teacher use the thing that close to students’ lifes. For the example: teacher can asked the students to measure the circumference the window, the table, the blackboard, etc.